Diduga Akibat Salah Tangkap, Pemuda Alami Luka Bakar Serius dan Butuh Uluran Tangan

INDRAMAYU - Anendi (22) mengalami luka bakar dibagian tubuhnya dan kini hanya terbaring lemah dikediaman neneknya, pemuda nahas yang saat ini tinggal dirumah neneknya di blok mundu 1 (pelawad) desa tugu Rt.13 RW.03 kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu,korban ditemukan oleh pihak keluarga dan tetangganya sudah dalam keadaan penuh luka bakar dihampir sekujur badannya.
Salah satu krabat sekaligus pihak keluarga yang mendampinginya, Yoyon mengatakan, Korban (Anendi_red) diduga merupakan korban salah tangkap yang diamuk massa yang kemudian dibakar,namun nyawanya masih dapat tertolong setelah dilarikan ke RSUD Indramayu.

Sementara pihak keluargapun tidak mengetahui secara pasti baik kronologi maupun motifnya, pasalnya korban sendiri mengalami tuna wicara sejak lahir sehingga sulit untuk diajak berkomunikasi, pihak keluargapun saat itu lebih mengutamakan keselamatan dan mengurusinya di Rumah Sakit.

"kejadian yang pastinya sendiri kami tidak tahu, apa motifnya dan bagaimana kronologinya juga kami tidak tahu, kebetulan kami mendapat kabar, saat itu korban sudah berada di rumah sakit".ungkap Yoyon, kepada awak media pada Sabtu 18/10.

Senada dengan Yoyon, ibu kandung Korban Kasemi menuturkan, berdasar informasi yang didapat insiden tersebut terjadi pada malam lebaran idul adha kemarin, adapun tempat kejadian di wilayah Spot Center (SC) Indramayu, karena korban memang tengah bekerja diwilayah tersebut.

"saya sih dengar saja, kalau kejadiannya di Spot Center Indramayu, karena memang dia bekerja disana".ungkap Kasemi.

Korban sendiri dirawat di Rumah Sakit selama kurang lebih satu minggu dengan menggunakan biaya Jamkesmas namun disampaikannya sebagaimana dikatakan pihak rumah sakit untuk pengobatan korban pihak rumah sakit tidak bisa menggunakan pogram JAMKESMAS, Sehingga meski kondisi korban masih membutuhkan pengobatan extra, terpaksa hanya mampu di rawat di rumah neneknya.

saat ini korban hanya mendapat perawatan dari pihak keluarga yang dibantu oleh mantri kesehatan di desa tersebut. berdasar keterangan yang kami dapat dari salah satu rekan korban Piuc Medusa, pemuda setempat yang merasa iba dan peduli terhadap keadaan korban, sempat melakukan aksi galang dana hingga kabar inipun dimuatnya melalui media jejaring sosial.

"melihat keadaan korban, kami berharap ada warga yang peduli dan dapat membantunya".harap piuc.

melihat kabar tersebut di media jejaring, salah satu LSM peduli yakni LSM Silaturahmi Indramayu Bersatu (SIB) merasa terketuk, oleh karenanya mendengar kabar tersebut Sekretaris SIB, Haris Setiawan, bersama Tasniyah, humas dan anggota SIB meninjau secara langsung dikediaman korban,pada Sabtu 18/10.

"kami turut prihatin atas kejadian ini, insya Alloh kami akan coba mendampingi beliau agar bisa mendapatkan pengobatan sebagaimana mestinya",ucap Tasniyah.

berdasar pantauan, keadaan rumah yang ditempati korban yakni milik Ny. Serih (Nenek Korban_red) juga sangat memperihatinkan, kondisi rumahnya terbuat dari pagar bambu dan masih berlantaikan tanah asli.

ditambahkan Tasniyah, keadaan korban juga telah diketahui oleh salah satu anggota Dewan Yakni Azun Mauzun yang insya Alloh di ikuti oleh yang lainnya, termasuk para donatur/donasi yang juga peduli terhadap keadaan korban beserta keluarganya.

saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga korban agar bisa dilakukan pengobatan maupun perawatan di Rumah Sakit. dia berharap agar semua pihak juga dapat berperan serta agar korban dapat ditangani secara medis dan bisa segera ditangani. selain itu pihaknya juga membuka rekening bagi para dhuafa dan masyarakat yang membutuhkan melalui program SIB PEDULI, melalui rekening BRI Unit Majakerta Balongan Indramayu, di nomer rekening 4200-01-002867-53-9 A/n CBO Permata-Ayu.

"kami berharap, semua pihak turut berpartisipasi terhadap keadaan korban,terlebih kepada muspika setempat, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah agar korban bisa ditangani secara medis sebagaimana mestinya".tutup Tasniyah.













Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

{ADS}