JAWA BARAT - Setelah di-launching beberapa waktu lalu, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon melaksanakan sosialisasi rumah singgah kepada beberapa stake holder di UPT Dinsos yang berada di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Rabu (28/12).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Maryono mengatakan, sosialisasi rumah singgah yang dilakukan pihaknya ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait standar operasional penggunaan rumah singgah.
“Salah satu tujuannya adalah untuk menampung penyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti gelandangan, pengemis, orang terlantar (PGOT) dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu program Kabupaten Cirebon yang ditangani oleh dinsos,” ujar Maryono.
Dikatakan Maryono, dalam rangka penyelesaian maslah sosial untuk PGOT ini, pihaknya berupaya untuk mengajak penyandang kesejahteraan sosial untuk datang ke rumah singgah untuk diberikan pembinaan oleh Dinsos, adapun pembinaan yang dilakukan di antaranya mengenai keagamaan, kesehatan dan juga pembinaan keterampilan. “Setelah diberi keterampilan, baru para penyandang kesejahteraan sosial ini akan dikembalikan kepada keluarganya,” katanya.
Kapasitas dari rumah singgah ini, menurut Maryono, belum cukup memadai dibandingkan jumlah penyandang kesejahtraan sosial yang ada di Kabupaten Cirebon. Untuk daya tampung rumah singgah ini hanya ada 9 kamar di mana 1 kamar bisa diisi untuk 3-4 orang penyandang kesejahteraan sosial.
“Sejak dilaunching beberapa waktu lalu, kami sudah menerima banyak penyandang kesejahteraan sosial, dan kami merasa kewalahan. Untuk itu kami mencoba melakukan kerjasama dengan pihak terkait agar permasalahan yang ada bisa ditangani dengan cepat dan tepat, dan kerjasama yang sudah dilakukan di antaranya dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Jawa Barat dan rumah sakit,” tuturnya.
Selain melakukan kerjasama dengan beberapa instansi, dikatakan Maryono, pihaknya juga sudah melakukan kordinasi dengan dinsos kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah, terkait warganya yang diamankan pada saat operasi untuk proses pemulangan ke daerah asalnya.
“Di Kabupaten Cirebon ini baru ada 1 rumah singgah, dan melihat besarnya wilayah Kabupaten Cirebon, idealnya rumah singgah ini ada di tiga titik, di barat, tengah dan timur, namun untuk sementara rumah singgah yang ada di Lemahabang ini akan dimaksimalkan terlebih dahulu sebelum melangkah ke yang lainya,” tandasnya.
Fajarnews
JAWA BARAT - Setelah di-launching beberapa waktu lalu, Dinas Sosial Kabupaten Cirebon melaksanakan sosialisasi rumah singgah kepada beberapa stake holder di UPT Dinsos yang berada di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Rabu (28/12).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Maryono mengatakan, sosialisasi rumah singgah yang dilakukan pihaknya ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait standar operasional penggunaan rumah singgah.
“Salah satu tujuannya adalah untuk menampung penyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti gelandangan, pengemis, orang terlantar (PGOT) dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu program Kabupaten Cirebon yang ditangani oleh dinsos,” ujar Maryono.
Dikatakan Maryono, dalam rangka penyelesaian maslah sosial untuk PGOT ini, pihaknya berupaya untuk mengajak penyandang kesejahteraan sosial untuk datang ke rumah singgah untuk diberikan pembinaan oleh Dinsos, adapun pembinaan yang dilakukan di antaranya mengenai keagamaan, kesehatan dan juga pembinaan keterampilan. “Setelah diberi keterampilan, baru para penyandang kesejahteraan sosial ini akan dikembalikan kepada keluarganya,” katanya.
Kapasitas dari rumah singgah ini, menurut Maryono, belum cukup memadai dibandingkan jumlah penyandang kesejahtraan sosial yang ada di Kabupaten Cirebon. Untuk daya tampung rumah singgah ini hanya ada 9 kamar di mana 1 kamar bisa diisi untuk 3-4 orang penyandang kesejahteraan sosial.
“Sejak dilaunching beberapa waktu lalu, kami sudah menerima banyak penyandang kesejahteraan sosial, dan kami merasa kewalahan. Untuk itu kami mencoba melakukan kerjasama dengan pihak terkait agar permasalahan yang ada bisa ditangani dengan cepat dan tepat, dan kerjasama yang sudah dilakukan di antaranya dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Jawa Barat dan rumah sakit,” tuturnya.
Selain melakukan kerjasama dengan beberapa instansi, dikatakan Maryono, pihaknya juga sudah melakukan kordinasi dengan dinsos kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah, terkait warganya yang diamankan pada saat operasi untuk proses pemulangan ke daerah asalnya.
“Di Kabupaten Cirebon ini baru ada 1 rumah singgah, dan melihat besarnya wilayah Kabupaten Cirebon, idealnya rumah singgah ini ada di tiga titik, di barat, tengah dan timur, namun untuk sementara rumah singgah yang ada di Lemahabang ini akan dimaksimalkan terlebih dahulu sebelum melangkah ke yang lainya,” tandasnya.
Fajarnews Admin Yasib 20.43.00 NJW Magz Bandung Indonesia
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Maryono mengatakan, sosialisasi rumah singgah yang dilakukan pihaknya ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait standar operasional penggunaan rumah singgah.
“Salah satu tujuannya adalah untuk menampung penyandang masalah kesejahteraan sosial, seperti gelandangan, pengemis, orang terlantar (PGOT) dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu program Kabupaten Cirebon yang ditangani oleh dinsos,” ujar Maryono.
Dikatakan Maryono, dalam rangka penyelesaian maslah sosial untuk PGOT ini, pihaknya berupaya untuk mengajak penyandang kesejahteraan sosial untuk datang ke rumah singgah untuk diberikan pembinaan oleh Dinsos, adapun pembinaan yang dilakukan di antaranya mengenai keagamaan, kesehatan dan juga pembinaan keterampilan. “Setelah diberi keterampilan, baru para penyandang kesejahteraan sosial ini akan dikembalikan kepada keluarganya,” katanya.
Kapasitas dari rumah singgah ini, menurut Maryono, belum cukup memadai dibandingkan jumlah penyandang kesejahtraan sosial yang ada di Kabupaten Cirebon. Untuk daya tampung rumah singgah ini hanya ada 9 kamar di mana 1 kamar bisa diisi untuk 3-4 orang penyandang kesejahteraan sosial.
“Sejak dilaunching beberapa waktu lalu, kami sudah menerima banyak penyandang kesejahteraan sosial, dan kami merasa kewalahan. Untuk itu kami mencoba melakukan kerjasama dengan pihak terkait agar permasalahan yang ada bisa ditangani dengan cepat dan tepat, dan kerjasama yang sudah dilakukan di antaranya dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Jawa Barat dan rumah sakit,” tuturnya.
Selain melakukan kerjasama dengan beberapa instansi, dikatakan Maryono, pihaknya juga sudah melakukan kordinasi dengan dinsos kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah, terkait warganya yang diamankan pada saat operasi untuk proses pemulangan ke daerah asalnya.
“Di Kabupaten Cirebon ini baru ada 1 rumah singgah, dan melihat besarnya wilayah Kabupaten Cirebon, idealnya rumah singgah ini ada di tiga titik, di barat, tengah dan timur, namun untuk sementara rumah singgah yang ada di Lemahabang ini akan dimaksimalkan terlebih dahulu sebelum melangkah ke yang lainya,” tandasnya.
Fajarnews Admin Yasib 20.43.00 NJW Magz Bandung Indonesia
Dinsos Cirebon Sosialisasikan Rumah Singgah
Posted by Admin Yasib on Minggu, 01 Januari 2017
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama
YAYASAN SIB
Updated at:
20.43.00
0 komentar :
Posting Komentar